Pengintegrasian TIK Dalam
Rancangan Pembelajaran
Perkembangan teknologi komputer membawa banyak perubahan pada pembelajaran. Secara empiris dampak dari pengintegrasian pembelajaran berbasis TIK memberi hasil yang optimal, jika didesain dengan baik untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Pembelajaran berbasis TIK dirancang dengan beberapa pertimbangan berikut.
a. Kolaboratif; pembelajaran bersifat sosial, yang dapat
dilakukan dengan menciptakan pembelajaran berkelompok.
b. Bermain sambil belajar, merupakan cara terbaik untuk
memulai belajar dengan mengintegrasikan pembelajaran berbasis TIK.
c. Menyediakan banyak pilihan, dengan mendesain gaya
belajar melalui program komputer, menyediakan banyak pilihan seperti pemilihan
warna, materi, pemberian suara dengan menggabungkan berbagai unsur sehingga
didapat berbagai gaya belajar.
didapat berbagai gaya belajar.
d. Pembuatan program pembelajaran, berdasarkan hasil
pengalaman atau berdasarkan hasil penelitian, melalui rangcangn pembelajaran
berbantuan komputer yang melibatkan interaksi sosial.
Untuk menciptakan iklim belajar melalui pengintegrasian TIK dalam pembelajaran agar tercapai hasil yang efektif dan efesien perlu strategi yang mengacu pada satu prinsip kunci seperti yang dikemukakan oleh USAID (2011:7-39) yaitu fokus pada pengembangan guru. Pelatihan yang penting diberikan antara lain: mendesain pengembangan pembelajaran, melengkapi pengembangan dengan membangun pengembangan profesional teknologi yang berfokus pada metode praktek; pengembangan profesional dilakukan dalam lingkungan duplikasi kondisi sekolah; sinkronisasi pengembangan professional dengan teknologi untuk sekolah; menggunakan TIK untuk tindak lanjut.
Model integrasi TIK dalam pembelajaran dapat digambarkan seperti pada Gambar 9,yaitu memiliki dua dimensi: 1) teknologi, dan 2) pedagogi.
Dimensi teknologi memiliki makna
merujuk untuk semua jenis TIK, sedangkan dimensi pedagogi adalah seni dan ilmu
dalam mengajar.
Pada
kedua dimensi teknologi dan pedagogi, terdapat empat tahapan model integrasi
TIK pada sistem pendidikan dan sekolah, (tahapan kontinum) UNESCO (2011),
yaitu; Emerging (muncul), Applying (menerapkan),
Infusing (menanamkan) dan Transforming (transformasi).
Infusing (menanamkan) dan Transforming (transformasi).
(1) Emerging, jika
sekolah baru saja mulai memperkenalkan komputer, karena perangkat TIK baru
mulai dilengkapi. Guru baru mulai menggali potensi TIK untuk manajemen sekolah
dan untuk pembelajaran.
(2) Applying, jika guru mulai mengadaptasi kurikulum dalam meningkatkan
penggunaan TIK pada mata pelajaran dan menerapkan perangkat lunak tertentu.
(3) Infusing, jika
guru dalam profesionalitasnya meningkatkan pembelajaran peserta didik dan
pengelolaan pembelajaran.
(4) Transforming, jika
guru sudah mempunyai rasa percaya diri dalam menggunakan TIK secara rutin dalam
pembelajaran pada semua kelas.
Jika kegiatan pembelajaran sepenuhnya sudah menggunakan TIK dalam organisasi kelembagaan dengan cara yang kreatif dan rutin dalam kehidupan lembaga, maka sekolah berada pada tingkat transformasi.
Gambar 10. Pemetaan Pembelajaran Dengan TIK (UNESCO 2011)
Penjelasan tahapannya yaitu: (1) tahap Emerging, yang menekankan kemelekan TIK dan keterampilan dasar, pada tahap ini guru dan peserta didik mencoba mengenali fungsi dan kegunaan perangkat TIK; (2) tahap kedua
Applying (menerapkan), menggunakan perangkat TIK, menekankan pada pemanfaatan perangkat-perangkat TIK dalam berbagai disiplin; (3) tahap ketiga Infusing (menanamkan) mengacu pada pemahaman menggunakan
perangkat TIK, seperti menyelesaikan tugas-tugas tertentu; (4) tahap berkaitan dengan transforming dalam hal pengembangan TIK. Tahap keempat mengacu pada bagaimana menjadi ahli dalam penggunaan
perangkat TIK.
Sejalan
dengan pengembangan dan pemanfaatan TIK sebagai prinsip dasar yaitu: pendekatan
sistem, berorientasi pada peserta didik dan pemanfaatan sumber belajar,
(Sadiman, 1984). Maka konteks perencanaan pembelajaran,
proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan metode pengajaran dan penilaian, dalam suatu alokasi waktu, sangat perlu dilakukan Wina Sanjaya, (2009:122) yang mengemukakan bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam proses pembelajaran hendaknya diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Jadi mendesain pembelajaran adalah proses yang menentukan tujuan pembelajaran untuk merancang metode/strategi yang dapat digunakan dalam efektivitas pencapaian tujuan
pembelajaran.
proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan metode pengajaran dan penilaian, dalam suatu alokasi waktu, sangat perlu dilakukan Wina Sanjaya, (2009:122) yang mengemukakan bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam proses pembelajaran hendaknya diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Jadi mendesain pembelajaran adalah proses yang menentukan tujuan pembelajaran untuk merancang metode/strategi yang dapat digunakan dalam efektivitas pencapaian tujuan
pembelajaran.
Menurut
Cepi Riyana (2003) adanya keterkaitan erat antara TIK, lebih pada sistem
pengolahan informasi sedangkan teknologi komunikasi berfungsi untuk pengiriman
informasi. Tujuannya adalah pemanfaatan fungsi komputer sebagai perangkat keras
dan perangkat lunak untuk mengolah, menganalisis dan mentransmisikan data.
Gambar 11. Hubungan Fungsi Teknologi
Masuknya
teknologi komputer dalam proses belajar, melahirkan suasana yang menyenangkan
karena peserta didik dapat mengendalikan kecepatan belajar sesuai dengan
kemampuannya. Gambar dan suara yang muncul akan membuat peserta didik tidak
cepat bosan. Desain program pembelajaran yang menarik diharapkan peserta didik
menjadi lebih termotivasi dalam belajar. TIK mempunyai kemampuan teknologi yang
memungkinkan pertukaran
informasi dan berkomunikasi dengan orang lain, dengan perangkat dan fungsi untuk capturing (menangkap), interpreting (menafsirkan), storing (menyimpan), dan transmitting (mengirimkan) informasi seperti disajikan pada Gambar 12
informasi dan berkomunikasi dengan orang lain, dengan perangkat dan fungsi untuk capturing (menangkap), interpreting (menafsirkan), storing (menyimpan), dan transmitting (mengirimkan) informasi seperti disajikan pada Gambar 12
Gambar 12. Cakupan TIK
Dalam mengintegrasikan pembelajaran perlu pengetahuan fungsi teknologi yang memilliki fungsi utama dalam kegiatan pembelajaran, yaitu
(1) teknologi berfungsi sebagai alat (tools),
dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi peserta didik untuk
membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat
unsur grafis, dll.
(2) teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan
(science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang
harus dikuasai.
(3) Teknologi berfungsi sebagai bahan untuk pembelajaran
(literacy).
Kerjasama yang dilakukan oleh guru
dan ahli media dapat dilakukan dalam merancang, mengembangkan dan mencoba
efektifitas pengunaan media pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar
sebagaimana dijelaskan pada Gambar 13.
Gambar 13. Pola Pembelajaran Tanggung Jawab Antara Guru dan Media.
Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Sudjana, dkk (1992;2) sebagai berikut.
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan
d) Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dll.